Close

News

WtE Bakung Masuk dalam Tawaran IIFD 2022

Proyek investasi Waste to Energy (WtE) Bakung terpilih sebagai satu-satunya proyek di Sumatera yang ditawarkan dalam Road to Investment Forum in Dubai (IIFD), Rabu, 26 Oktober 2022.

Road to IIFD adalah acara pendahulu dari rangkaian IIFD yang dilaksanakan secara online dan menghadirkan 7 proyek untuk ditawarkan kepada investor di timur tengah. Sementara itu, IIFD akan diselenggarakan pada teri wulan pertama (TW I) 2023 yang merupakan kerja sama antara Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC) Abu Dhabi, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Dubai, dan Bank Indonesia.

Sebelumnya, WtE Bakung terpilih sebagai salah satu proyek investasi yang di showcase pada event promosi Lampung Begawi dan Lampung Investment Business Collaboration Forum (LIBCF) 2022.

Proyek yang ditawarkan dalam Road to IIFD tersebut meliputi medical and wellness, green food, dan Waste to Energy (WtE) yang terdiri dari tujuh proyek. Ketujuh proyek tersebut adalah Subang Smartpolitan, Medical and Wellness Tourism in Indonesia, Agro Techno Park Wanaraja Garut, North Sulawesi Waste to Energy (WtE) Project, Balikpapan Waste Management Project, Greens Hyperlocal Food Platform on Web3 Ecosystem, dan Bakung Waste to Energy (WtE) Project Refuse-Derived Fuel (RDF) Bakung.

Acara tersebut dibuka Duta Besar RI untuk Persatuan Emirat Arab Husin Bagis dilanjutkan dengan pengantar kondisi makro ekonomi Indonesia dan ajakan untuk berinvestasi di Indonesia yang disampaikan masing-masing Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tokyo Hilman Tisnawan, dan Direktur IIPC Abu Dhabi Mohammad Ridwansyah Saidi Ungsi.

Acara dilanjutkan dengan pemutaran video ketujuh proyek investasi dan paparan dari ketujuh pemilik proyek investasi.

Paparan terkait proyek investasi WtE Bakung disampaikan

Kepala Bappeda Kota Bandar Lampung Khaidarmansyah menyampaikan paparan terkait proyek investasi WtE Bakung yang mencakup profil WtE, opsi skema bisnis, perhitungan ekonomi (capex dan opex), timeline penyelesaiaan proyek, sumber pendanaan eksisting, dan insentif yang diberikan Pemerintah Pusat untuk proyek WtE Bakung.

Khaidarmansyah menekankan bahwa skema bisnis pertama, RDF yang dihasilkan akan dijual oleh badan usaha kepada potential offtaker, salah satunya PLTU Tarahan.

Sementara itu, untuk skema bisnis kedua, RDF akan dikembalikan ke Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) dan kemudian dijual kepada offtaker oleh PJPK. Dari sisi tahapan, saat ini WtE Bakung berada pada tahapan persiapan penyusunan dokumen Outline Business Case (OBC), Final Business Case (FBC), dan Tender Document.

Sementara Konsulat Jenderal RI Dubai K. Chandra Negara berharap agar optimisme dari para pemilik proyek dalam sesi pemaparan dapat menarik investor Dubai untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya ketujuh proyek investasi.

Ia menyampaikan ketujuh proyek investasi yang dipresentasikan hari ini dalam Road to IIFD terpilih sebagai shortlist proyek investasi yang akan diundang dalam IIFD yang akan diselenggarakan pada TW I 2023.

Sumber: https://m.lampost.co/berita-wte-bakung-masuk-dalam-tawaran-iifd-2022.html

Comment

Post Comments